Artikel ini akan membahas tentang semua hal tentang kopi dan bisnis kuliner, untuk artikel ini terkhusus kami akan membahas tentang pentingnya Hospitality atau yang dapat diartikan sebagai pelayanan, pelayanan merupakan suatu hal yang penting dalam bisnis kuliner, oleh karena itu kami ingin membahasnya menurut opini kami
Pentingnya Hospitality pada Bisnis Kuliner
Photo by Blake Wisz on Unsplash
Kata hospitality bukan berati hospital
atau rumah sakit. Sering kali orang menyalahartikan kata tersebut. Arti kata hospitality
adalah sikap keramah-tamahan yang dilakukan manusia ke manusia lainnya atau
bisa juga diartikan sebagai pelayanan. Hospitality bukan hanya pada
sektor pariwisata dan perhotelan saja, untuk saat ini hospitality berdampingan
dengan berbagai sektor yang ada. Menurut kamus, hospitality yang
diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti ramah-tamah, murah hati dalam
menerima dan menghibur para tamu. Hospitality berkaitan dengan kegiatan
yang mempunyai hubungan dengan pelayanan, keramah-tamahan, dan hiburan untuk
tamu.
Hospitality
diwujudkan dalam bentuk tindakan berupa menyambut dan melayani tamu dengan
kasih dan tulus agar mereka nyaman pada tempat yang dikunjungi. Pada umumnya
pegawai yang ditemui dan memberikan senyuman, itu adalah wujud nyata dari hospitality.
Dengan diberi senyuman, para tamu juga akan timbul hubungan baik. Indonesia
dikabarkan akan memiliki hospitality yang baik. Hal ini dikarenakan
Indonesia memiliki banyak tempat wisata hingga kuliner di setiap daerah. Bahkan
perguruan tinggi di Indonesia memiliki jurusan hospitality untuk
mengembangkannya.
Dalam sektor bisnis kuliner, hospitality
juga diperlukan untuk menyambut dan melayani konsumen yang datang. Kualitas
pelayanan pada konsumen juga dapat di ukur. Yang pertama bukti langsung, yaitu
berupa fasilitas, peralatan, pegawai, dan material yang diterima oleh konsumen.
Kemudian keandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan jasa pada konsumen secara
handal dan akurat. Daya tanggap sebagai bentuk kemauan untuk memberikan layanan
yang cepat dan membantu konsumen pada pegawai. Jaminan pegawai untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan pada konsumen. Yang terakhir kepedulian
dan perhatian yang diberikan pada konsumen.
Hospitality
memiliki tujuh karakteristik yaitu intangibility, simultaneity,
heterogeneity, perishability, tangible, immovability, dan
inseparability. Intangibility adalah rasa hangat yang diberikan pada
konsumen serta bersedia untuk menyenangkan hatinya. Simultaneity
memiliki arti proses produksi dan konsumsi yang terjadu pada saat yang sama. Heterogeneity
yaitu puas atau tidak puasnya konsumen hanya diketahui oleh konsumen tersebut.
Konsumen memiliki standar masing-masing dalam hal hospitality. Perishability
mempunyai arti produk tidak dapat disimpan atau bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Tangible berkaitan dengan tempat, desain, karyawan, fasilitas
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Immovability berarti tidak dapat
dipindahkan, hanya dapat dikonsumsi ditempat produk itu dibuat. Inseparability
memiliki arti tidak menimbulkan perpindahan kepemilikan.
Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
konsumen perlu memberikan salam untuk memberikan kesan ramah dan konsumen akan
merasa dihargai. Kemudian menempatkan konsumen pada tempat yang masih kosong
atau memberi arahan pada konsumen yang sudah memesan tempat. Memberikan buku
menu atau dapat menunjukkan menu yang telah tersedia apabila bukan dalam bentuk
buku. Saat mencatat pesanan jangan sampai ada kesalahan karena akan membuat
konsumen kecewa. Setelah pesanan telah siap segera sajikan pada konsumen supaya
tidak menunggu terlalu lama. Selalu perhatikan etika dan sopan santun dalam
menyajikan. Saat konsumen melakukan pembayaran, sebaiknya melakukan
penghitungan kembali supaya tidak terjadi kesalahan. Jangan sungkan untuk
mengucapkan kata maaf dan terima kasih pada konsumen sebagai bentuk penghargaan
dan penghormatan. Yang terakhir adalah membersihkan meja yang telah digunakan
oleh konsumen.
Photo by Clay Banks on Unsplash |
Berikanlah pelayanan pada konsumen sesuai dengan tipe bisnis kuliner. Apabila mempunyai bisnis kuliner yang berbasis pelayanan sajian yaitu memberikan tempat duduk, menyajikan menu, mengantar pesanan, dan melakukan pembayaran. Bisnis model ini membutuhkan interaksi yang baik supaya konsumen nyaman. Komunikasi pada bagian produksi harus dijaga supaya tidak terjadi kesalahan. Bisnis dengan pelayanan Laurat China yang berbentuk jamuan harus memperhatikan waktu penyajian, makanan yang disajikan menarik dan kecekatan dalam membersihkan makanan. Bisnis dengan pelayanan prasmanan membutuhkan pengelompokan masakan. Yang perlu diperhatikan pada layanan prasmanan adalah perlunya membuat konsumen merasa aman karena pada umumnya konsumen merasa diburu-buru. Apabila pelayanan sendiri seperti restoran cepat saji, pastikan untuk menyiapkan makanan supaya lebih mudah saat menyajikan, dan memperhatikan keramaian saat jam sibuk.
Hospitality
yang baik akan membuat konsumen datang kembali, bagaimana caranya? Pastikan
layanan yang baik karena layanan pertama akan menjadi kesan utama bagi
konsumen. Ukur kualitas layanan supaya mengetahui apa saja yang perlu
diperbaiki. Dapat juga memberikan fasilitas bagi konsumen untuk memberikan feedback
pada pelayanan maupun fasilitas yang telah diberikan.
Perhatikan juga mutu produk yang akan
diberikan kepada konsumen. Mutu berhubungan dengan produk, jasa, proses, dan
lingkungan. Berikan kualitas terbaik dalam melayani konsumen untuk memenuhi
atau melebihi harapan mereka. Kualitas/mutu dapat berubah-ubah sehingga perlu
dijaga standarnya. Dalam bisnis kuliner pengendalian produk harus diperhatikan
mulai bahan baku, bahan pada proses produksi, hingga menjadi barang jadi.
Apabila terjadi ketidaksesuaian maka harus segera diperbaiki. Dengan mencari
sumber dari permasalahan akan mudah untuk menetapkan prosedur baru sehingga
persoalan yang sama tidak akan terjadi lagi.
Kualitas atau mutu juga memiliki
karakteristik. Kualitas berorientasi pada keinginan konsumen dan juga pasar. Motivasi
pekerja dalam membuat produk yang berkualitas juga menjadi hal terpenting. Adanya
komitmen bersama untuk menghasilkan produk yang berkualitas akan membantu
merealisasikan hal tersebut. Melakukan pencegahan kerusakan produk sehingga
sudah dapat memahami apa yang harus dilakukan saat ada produk yang gagal. Yang
terakhir adalah menganggap bahwa kualitas merupakan jalan hidup.
Photo by Wade Austin Ellis on Unsplash
Terdapat juga sepuluh prinsip manajemen
mutu yang dapat dilakukan oleh bisnis kuliner. Lakukan plan, do, check, and
action (PDCA) dalam proses produksi. Kendalikan mutu sejak awal atau sedini
mungkin supaya dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila menemukan
masalah sebaiknya mencari cara untuk memperbaikinya bukan menyalahkan orang
lain. Focus pada kebutuhan, persyaratan, harapan, dan persepsi pelanggan. Setiap
tindakan yang dilakukan sebaiknya diikuti oleh tindak pencegahan. Data yang ada
pada bisnis menjadi dasar untuk melakukan tindakan. Tentukan sasaran pasar saat
awal supaya lebih efektif dan dapat dinilai secara objektif. Kemudian fokuskan
bisnis pada kebutuhan pasar, bukan pada produk yang dapat dibuat. Yang terakhir
adalah biasakan mencatat, mebuat prosedur, dan menetapkan standar supaya
kualitas produk tidak berubah-ubah.
Pelayanan pada bisnis kuliner memang sangat
berpengaruh bagi kelangsungan bisnis tersebut. Konsumen yang dilayani dengan
baik akan mempunyai first impression yang baik juga. Posisikan diri kita
sebagai konsumen, apabila dilayani dengan tidak sopan pasti akan terasa malas
untuk mendatangi tempat itu untuk yang kedua kalinya. Memanusiakan manusia juga
dapat diberlakukan pada bisnis kuliner, selalu bersikap professional dalam
melayani konsumen yang datang. Memang hospitality harus diperlajari karena
mempunyai ruang lingkup yang luas. Tidak hanya sekedar memberi pelayanan yang
baik, tetapi kualitas porduk juga harus diperhatikan. Kualitas produk yang selalu
sama akan membuat konsumen datang kembali. Lakukan juga pencegahan - pencegahan
pada proses produksi untuk meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk.
Dengan layanan yang baik dan kualitas yang baik pula, maka konsumen akan senang
untuk datang kembali.
Yuk Belajar Tentang Dunia Kopi bersama Two Brothers Coffee!
*Semua yang saya sampaikan belum tentu 100% baik dan benar.Bisa saling share yuk di kolom komentar
Trend kopi,Anak muda,Kopi Kekinian,Keunikan Kopi,kedai kopi,cafe kopi,Tempat nongkrong,Keunikan Kopi,resep kopi,penyebab kopi unik,Roasting kopi,Kopi Arabika,Kopi Robusta,Manual Brewing,Espresso,Hospitality